Sabtu, 24 Januari 2009

NEW YEAR'S EVE ..


Selamat Tahun Baru 2009 ...



Malam pergantian tahun dikota Pekanbaru selalu begitu. Sejak habis magrib, ketika wajah kota mulai temaram dijemput malam, satu persatu manusia dikota itu beranjak meninggalkan kediaman mereka. Bergabung dengan kelompok manusia lainnya yang sudah lebih dulu meramaikan jalan raya. Tidak peduli jika mereka masih dibawah umur, masih bau kencur, masih belum boleh seenaknya berkendara dijalan, malam itu seperti mendapatkan kebebasan yang selama ini hanya bisa mereka nikmati secara sembunyi-sembunyi. Mereka berombongan dimana-mana. Seperti kelompok laron yang berkejar-kejaran dari satu titik cahaya ketitik cahaya lainnya. Ada lagi remaja-remaja tanggung yang asik keluyuran bersama pasangannya. Melaju menyusuri keramaian sambil berpelukan mesra. Adalah sesuatu yang penting bagi mereka yang sedang kasmaran untuk menciptakan kenangan seindah-indahnya dimalam yang istimewa itu. Sesuatu yang mungkin tidak akan terjadi lagi ditahun depan ...


Jejalan kendaraan yang memadati jalan-jalan protokol dikota Pekanbaru itu semakin bertambah dari waktu kewaktu. Seiring dengan semakin larutnya malam semakin banyak pula manusia yang merasa terpanggil untuk menikmati malam pergantian tahun itu diluar rumah. Tidak hanya anak muda tapi banyak juga diantaranya adalah mereka yang sudah berkeluarga. Meskipun harus berkali-kali terperangkap macet yang membuat anak-istri menjadi gerah dan kepanasan namun mereka memilih untuk tetap bertahan hingga detik-detik tahun ini berakhir. Seperti yang selalu terjadi, pedagang gerobak pun berdatangan entah darimana. Mereka berbaris hampir disepanjang jalan-jalan utama. Mulai dari sekedar berjualan terompet, kembang api, mainan, makanan, minuman hingga barang-barang keperluan harian. Sepertinya mereka sangat berharap tahun 2008 ini akan berakhir dengan sedikit keberuntungan bagi mereka.


Malam pergantian tahun dikota Pekanbaru selalu begitu. Aku telah menjalani berkali-kali. Manusia yang tumpah-ruah dijalan raya. Sorak-sorai, pekik gembira, deru knalpot yang tumpang-tindih, tiupan terompet, petasan dan kembang api yang menyalak bersahut-sahutan. Betapa pun gegap gempitanya mereka menyambut kehadiran tahun yang baru itu tapi bagi Sang Waktu tetap lah hanya sebuah perjalanan yang memang harus terjadi. Ada atau tidak pesta penyambutan itu Sang Waktu tetap akan berjalan memenuhi kewajibannya. Itu hanya proses yang sama saja dengan hari-hari sebelumnya, tahun-tahun sebelumnya, abad-abad sebelumnya, bahkan sejak alam raya ini mulai tercipta. Waktu terus bergerak tak pernah menunggu. Sedetik pun tidak. Tahun baru ini sepenuhnya hanya lah rangkaian dari hari-hari sebelumnya. Momentum pergantian tahun rasanya tidak perlu dimaknai berlebihan karena sama-sekali tidak memberikan manfaat apa-apa. Toh semua terompet kertas dan kembang api itu pada akhirnya hanya menjadi sampah belaka. Hanya sampah yang tidak ada artinya.


Ya, malam pergantian tahun dikota Pekanbaru memang selalu begitu. Hingga kemudian lautan manusia itu akhirnya susut perlahan. Pulang dengan wajah letih dan kuyu menahan kantuk. Mengembalikan malam pada keheningan. Seketika saja pesta itu berakhir. Sesaat setelah datangnya tahun yang baru. Sementara malam itu masih terus berlanjut. Meninabobokan mereka dalam tidur yang tertunda. Kelak ketika mereka terbangun ternyata siang telah luas terbentang. Hari telah jauh berjalan. Kenyataan yang mereka temukan masih saja sama. Bahwa persoalan hidup masih tetap setia mengikuti. Seperti bayangan diri mereka sendiri yang tidak pernah mau pergi. Pada saat-saat tertentu semua persoalan itu bahkan berebutan ingin diperhatikan. Menyudutkan mereka pada rasa gelisah bahkan frustasi. Lalu pesta seperti apa lagi yang akan membuat mereka bisa menghibur diri?


Ini malam tahun baru yang kesekian yang aku jalani dikota Pekanbaru. Kali ini aku memilih untuk tidak jadi bagian dari hingar-bingar itu. Sudah beberapa musim terakhir aku mulai bisa menikmati kembali kesendirianku. Mengenal lagi hakikat diriku sesungguhnya. Bahwa aku berjalan memenuhi kewajibanku sebagai manusia yang punya keyakinan. Bahwa aku harus selalu ikhlas atas setiap apa yang ditetapkan menjadi bagianku dan bersyukur atas apa saja yang telah ditasbihkan menjadi milikku. Bahwa hidup adalah perjalan menemukan apa yang belum kita punyai dan kehilangan apa yang telah kita miliki. Selamat tahun baru 2009, Kawan!



Early january 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar